“Oh nggak, sayang.. Play bokep Kuturunkan Dian dipinggir jalan sambil kuberi uang untuk ongkos taksi.“Terimakasih ya Pak Robert” katanya ketika dia turun dari mobilku. Dia bekerja di salon tersebut sambil mencari-cari kerja yang lain yang lebih baik.Singkat kata, aku tawarkan dia untuk melamar di perusahaanku. Ahh.. Ahh..” erangnya seirama dengan goyanganku.Buah dadanya bergoyang menggiurkan ketika aku memompa vaginanya. Kusodorkan kemaluanku dan sedikit demi sedikit rasa hangat yang nikmat menjalari kemaluanku itu, ketika Dian mulai menghisapnya. He.. Kembali kunikmati buah dadanya dengan mulutku. Seksi sekali anak ini. Kemudian kembali kujepitkan diantara buah dadanya yang ranum itu.Kira-kira 15 menit lamanya kemaluanku menikmati kenyalnya buah dada dan hangatnya mulut Dian. Biarlah nanti bagian HRD yang mentestnya, pikirku. Hanya saja kamu harus bisa melayani aku luar dalam untuk bekerja di perusahaanku.” tegasku sambil kembali mengerayangi pahanya. “Tapi Pak.. Dia bekerja di salon tersebut sambil mencari-cari kerja yang lain yang lebih baik.Singkat kata, aku tawarkan dia untuk melamar di perusahaanku. Kali ini tidak ada penolakkan darinya. “Sama-sama Dian” jawabku sambil melambaikan tangan.Kukebut mobilku menuju jalan tol. Kuseka keringatnya dengan penuh kasih sayang.Kemudian kunaiki kembali tubuhnya dan kali ini kuletakkan kemaluanku diantara buah dadanya yang kenyal itu.
