“Kamu sendiri gimana? Nah…lalu diem-diem kita tukar tempat. Bokep Tapi kecemburuanku ini berbuah nafsu dan gairah yang luar biasa. Bahkan Benny sempat terlongong setelah mengembalikan hpku, seperti ada yang dipikirkan olehnya. Lalu terdengar Benny tertawa, “Hahahaaa….kita lanjutkan saja…sudah telanjur kan?”
“Jadi semuanya ini sudah direncanakan?” tanya Yani yang tampak berusaha mengendalikan kekagetannya. Ia menoleh padaku, seakan bertanya kenapa jadi seperti ini? Nah…lalu diem-diem kita tukar tempat. “Kamu sendiri gimana? Apakah mau main langsung-langsungan saja? Terdengar suara Yani, “Oooh…Bang Benny…oooh….iya Bang…begituin….oooh…masukin aja Bang…aku gak tahan lagi nih…ooohhh…”Terangsang oleh suara istri sahabatku itu, aku pun mulai menjilati puting payudara Lina. Bicara begitu, terasa tangan Yani mulai memegang batang kemaluanku yang memang sudah keras. Karena kulihat istriku yang aktif mengayun pinggulnya, sementara Benny merem melek sambil terlentang…Kucabut batang kemaluanku dari dalam vagina Yani yang sudah basah kuyup oleh spermaku dan lendir Yani sendiri. Terus terang, usul Benny mengejutkan sekaligus membuatku bergairah. Tubuh Yani sedikit lebih tinggi daripada Lina, kutaksir sekitar 170cm gitu, sementara Lina 168cm.Yang menarik dari hasil curi-curi pandang ini adalah, toket Yani itu…aku yakin besar sekali…mungkin behanya berukuran 38 ke atas.
