Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan baiti jannati di rumahku. Berangkat sendiri saja ya?” ucapku. Bokep Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar. “Ya sudah, kalau Abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan,” jawab isteriku. “Oh….bukankah ini sandal jepit isteriku?” tanya hatiku. Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput isteriku. Berangkat sendiri saja ya?” ucapku. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Aku benar-benar merasa menjadi suami terzalim!“Maryam…!” panggilku, ketika tubuh berabaya gelap itu melintas. Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada.“Ummi… Ummi, bagaimana Abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini?” ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. Tes! “Alhamdulillah, jazakallahu…,” ucapnya dengan suara mendalam dan penuh ketulusan.Ah, Maryamku, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu. “Ummi… isteri sholihah itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga.
Cewek-cewek Indonesia
Related videos


