Aku memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenagaku dengan orgasme berkepanjangan. “Aarrgghh.. Bokep indo “Argh, aarrgghh..,!” rintihku. Dia cuma tersenyum mendengar ucapanku, pipiku dikecupnya pelan. Pelan sekali terus masuk batangnya. Setelah dua kali aku nyampe dalam waktu relatif singkat, namun terasa nyaman sekali, Dia membelai rambutku yang basah keringat. “Jangan manggil pak dong, rasanya jadi tua deh”. “Aarrgghh.., Yang, enaknya!” bisiknya ditelingaku. “Yang…” katanya lirih di telingaku. “Napa Din kok menggelinjang, belon diapa2in”. Maka hanya dalam waktu yang singkat aku makin tak tahan. Dia menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal pahaku. Di dalam lift aku dipeluknya. Kali ini diciumnya buluku yang lebat dan aku rasakan bibir meqiku dibuka dengan dua jari. aku benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa seperti ini dari cowokku dulu. Dengan pakean seragam seperti itu, bentuk pantatku jadi tercetak dengan jelas juga walaupun bagian bawah seragam itu tidak seketat bnagian atasnya. Rupanya dia juga tidak dapat menahan maninya lebih lama lagi. Napsuku naik lagi dengan cepat, saat kembali dia memainkan batangnya semakin cepat. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Dia masih mencengkeram pantatku sementara batangnya masih nancep dimeqiku. Tak tahan aku berteriak, terus Dia menyerangku dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya aku melewati puncak kenikmatan.
