mm..” Tante Wiwin langsung mengecup dan melumat bibirku. Playbokep Dasar desainer pikirku. “Hh.. Hihihi..” goda Tante Wiwin sambil memijit-mijit kemaluanku. kok keras Yoo? Aku mendekap tubuh Ci Linda yang hangat. Tapi entah kenapa aku penasaran sekali dengan Fenny. Ci Linda mengajakku ke butik teman maminya di daerah Permata Hijau. Jemariku mulai ikut membantu. Aku mengangguk. “Bukan, lho tante bukan Fenny?”.Kemudian wanita itu mengajakku berteduh di salah satu sudut sambil menjelaskan maksud yang sebenarnya. Tante Wiwin meremas batang penisku dengan gemas. Ugghh.. nikmat sekali. aroma vagina yang begitu khas segera tercium. Tante Wiwin pun setuju, namun aku dan Ci Linda berangkat duluan.Malam itu kami check-in di salah satu hotel di daerah Thamrin. Lumatan bibirku di bibir Tante Wiwin semakin bernafsu. Agak-agak eksentrik. “Mmhh..ssllpp..aahh..mm..” berisik sekali kami berciuman. Jari tengahku yang kini sudah dibantu jari manis semakin cepat mengocok-ngocok di dalam vagina Tante Wiwin. Riioo..aahh..” Tante Wiwin mendesah meregang nikmat sambil meremas kepalaku yang masih menempel ketat di vaginanya. Ahh.. Tante Wiwin malah tersenyum sambil merangkul leherku. tanpa sengaja jemari lembutnya menyentuh batang kemaluanku. “Idih.. Aku tahu bahwa sebentar lagi Ci Linda akan mencapai klimaks, namun aku juga tahu bahwa Ci Linda tak mau kalah denganku.
