Nampak bersemangat sekali dia saat itu. Mulutku sungguh penuh rasanya oleh penis mas Arie, aku hisap sembari aku kocok dengan tanganku dengan brutalnya. Bokep Beberapa saat kami menghela nafas namun masih dengan penis mas Arie yang tertanam didalam vaginaku. Kalau dengan yang lain aku selalu memakai kondom, itupun hanya sekali ML dengan yang lain setelah dengan mas Arie. “ Hemmmm… ini namanya senjata makan tuan mas, Aduhhh pusing deh, hhaa…, ” ucapku. Dengan sekejap akupun sudah telanjang bulatbegitu pula mas Arie juga sudah meleps kaosnya,
“ Kamu yang diatas ya Yan, ” pintanya. Nafas yang saling bersahut-sahutan mengiringi persenggamaan kami yang penuh sensasi. “ Hemmmm… nakal ya sih mas mentang-mentang nggak ada istrinya, ” ucapku menggodanya. Kira-kira setelah 5 menit,
“ Crutttttttttttttttttttttt…. Vaginaku sudah pegal dan becek sekali rasanya. Pokoknya diminum selang 5 menit langsung greng deh pak, hhe.., ” ucapku terus merayunya agar membeli produk obat kuatku. Saat itu tanpa banyak bicara mas Arie-pun meminum obatnya. Kerjaanku sekarang hanya merawat kehamilanku dan melayani nafsu sex mas Arie saja.
