Mendengar pertanyaanku itu, Tante Lela mendorong tubuhku hingga terbaring di Sofa, dan menindih tubuhku lalu kembali berbisik.“Tenang saja! Bokep indo kmu tljg dlu, ya! kKmr Tante dong skrg, Tante dah pngin bgt nch!”Menerima SMS itu, dengan penuh semangat, aku keluar dari selimutku dan bangkit dari sofa lalu melangkah perlahan ke kamar tante Lela. Di saat itulah, tiba-tiba tante Lela berusaha membuka kancing celanaku dan menurunkan reslitingku. Tidak seberapa lama aku melakukan hal tersebut, dapat ku rasakan bahwa desiran darahku seakan berkumpul di pangkal penisku. Aku pun senang mendengar kalimat itu. Dengan kedua tangannya, Wina memegang kakinya yang terbuka lebar ke atas. Saling merayu di udara dengan bahasa yang mengoda birahi.Setelah memastikan Wina tertidur di kamarnya, sekitar pukul 12.30 malam, tante Lela mengirinkan SMS yang berbunyi:“Rey! Sementara menunggu, Tante Lela menyuguhkan secangkir teh hangat dan sedikit makanan kering kepadaku. biar Wina tidur di kamar Mama” begitu jawab Wina sambil masuk kembali ke kamarnya dengan maksud mungkin mengambil keperluan tidurnya.Ku tutup kembali pintu kamar tante Lela dengan segudang kekecewaan, karena hasrat yang memuncak tidak bisa terlampiaskan di malam yang begitu mendukung ini. Ia kemudian menarik celana Jeans dan CDku sampai terlepas dan memintaku untuk melepaskan baju juga.
