Dengan terpaksa kulepas juga pakaian dan celanaku.“Non makin cantik kalo begitu” katanya saat aku mulai mengguyurkan air hangat ke tubuhnya. Tak ada desahan kenikmatan, tak ada jeritan
histeria, semua berlangsung seperti mesin, hanya kocokan, rabaan dan remasan diseluruh tubuhku menghiasi
persetubuhan ini. Bokep indo “Aku mah sudah terbiasa mendengar suara suara
seperti itu dari neng Ana” katanya mulai mendesis.Sambil saling memandikan, akhirnya aku tahu kalau Pak Taryo yang sopir itu sering mengantar Dion dan Ana
ke Tretes atau Batu, dan tak jarang dia melihat mereka bercinta, sepertinya Dion tak peduli kalau
dilihat atau diintip sama sopirnya. Denyutan demi denyutan kurasakan menghantam dinding dinding vaginaku hingga cengkeraman kuat pada buah
dadaku tak kurasakan lagi dan kamipun melemas, kali ini aku benar benar lemas.Aku masih tergeletak di sofa tanpa celana dan kaos berantakan saat dia kembali memakai celananya,
diselipkannya uang di sela sela pahaku, setelah memberi ciuman di bibir aku ditinggalkannya sendirian
dalam keadaan semula dan terkapar di sofa disekeliling manusia manusia yang tengah mengayuh bahtera
birahi.Begitu sadar bahwa masih ada orang yang mau pakai sofa ini, aku beranjak merapikan pakaian dan
mengenakan kembali celanaku, baru kusadar kalau kaitan bra telah terbuka. Kini mereka saling mengocok
sambil berpelukan seakan melupakan keberadaanku di kamar itu.Tiba tiba telepon berbunyi, dengan seijin Yudi, kuangkat, ternyata si Yeni, dia kaget saat tahu aku ada
di kamar Yudi, padahal sudah aku kasih tahu tadi.