Kali ini aku benar-benar deg-degan. Abis di kantor lagi sepi. Playbokep Setelah itu aku naik ke lantai 2 untuk mematikan pemancar dan menyerahkan kunci studio. Gurih terasa di muluntuku. Oughh… Jilatannya menimbulkan sensasi yang luar biasa yang membuatku meregang menahan kenikmatan. Aku malu setengah mati. Kamu kok pinter banget sih…”, kata Mbak Titis manja. Lumayanlah, musiknya agak melow-melow gitu jadinya asik di dengerin sambil ngantuk. Spontan kuremas tetek Mbak Titis. Mas Dimas tolong bantuin beres-beres ruang siaran ya”, katanya sambil menegakkan tubuh dan berjalan menuju pintu. Tanpa sempat mikir aku segera membereskan ruangan dan berjalan menuju ruang siar karena Rani pun sudah selesai siaran. Waktu itu aku bekerja sebagai kru produksi. Sekarang 3 bagian sensitifnya habis aku garap. Kulangkahkan kakiku ke ruang tengah. Kukocok-kocok pelan penisku sambil membayangkan payudara kecil Ibu Titis. Kali ini aku benar-benar deg-degan. Mbak Titis sudah berganti pakaian dengan kimono warna pink. Ingin sekali aku menelanjangi Ibu Titis dan mengulum puting payudaranya. Hidungku nyaris bersentuhan dengan hidung Mbak Titis. Matanya justru melihat ke penisku. Ini mau nganter Bapak ke Bandara.”
Aku seketika merasa senang.
