“Kita sudah sama-sama dewasa Ta, jadi Om bakal cerita terus terang saja…”.Om Ridwan kemudian bercerita panjang lebar tentang kebiasannya bermain wanita dan gadis-gadis muda. Ia sudah mengeluarkan uang dengan nominal yang begitu besar, sehingga tentunya ia menginginkan balasan yang setimpal untuk itu Untuk uang sebanyak yang diserahkan Om Rudi, hari ini termasuk kerja mudah baginya. Playbokep Om Ridwan pun dilain pihak, takut kalau kebiasaannya bermain perempuan tersebar akan merusak nama baiknya dan mempengaruhi rumah tangganya. Kembali ia mencoba untuk berpikiran positif dengan Om Ridwan, namun itu sepertinya sulit. “Gak apa-apa”. Mengunakan tas jinjing ia menutup celah diantara rok jeans pendek yang dipakainya. IPK-nya disetiap semester hampir tak pernah dibawah 3,0. “Okelah, ntar kabar-kabar kalo ada ‘barang’ baru lagi hahaha”.Om Ridwan hanya tersenyum kecil. “Ih Om genit…”, Cinta menyubit pundak laki-laki paruh baya itu. Lenguhan itu semakin panjang ketika Rido mulai menggerakkan pinggulnya. Makasi…”, kali ini Cinta semakin bersemangat. Ia cukup tahu tabiat mesum rekannya, Rudi. “Cinta udah makan Om, makasi”. Profesi ini sudah ia jalani cukup lama, hampir sejak awal ia mulai menyandang gelar sebagai mahasiswi. “Boleh Om minta cium?”. Kembali mereka berciuman. saat itu terjadi diantara mereka ada yang melempar senyuman, ada pula yang langsung tertunduk malu. Cinta dan Rido beranjak turun dari ranjang dan mengambil ponsel masing-masing.Cinta melihat nomor tak terdaftar di layar ponselnya. Ujung baju kaos Cinta terangkat dan handuk
