Dan tidak sepeserpun uang yang diberikannya itu aku gunakan. Bokep indo Tapi Nyonya Wulandari malah mendapat kepuasan. Tapi aku malah menolaknya.Wanita yang kuperkirakan berusia sekitar tiga puluh delapan tahun itu memandangiku dengan kening berkerut. Padahal sudah hampir sebulan suaminya pergi Dan kini pulang juga hanya semalam saja. Meskipun usia Nyonya Wulandari sudah hampir berkepala empat, tapi memang dia merawat kecantikan dan tubuhnya dengan baik. Nyonya Wulandari langsung memeluk dan merebahkan kepalanya di dadaku yang basah berkeringat. Begitu juga yang terjadi denganku. Aku melangkah menghampiri. “Apa saja. Tiba-tiba pandangan mataku tertuju kepada seorang wanita yang tampak kesal karena mobilnya mogok. “Tidak, Nyonya. “Malam ini kau tidur di sini bersamaku.”
“Eh, oh..?!”Belum lagi aku bisa mengeluarkan kata-kata lebih banyak, Nyonya Wulandari sudah menyumpal mulutku dengan pagutan bibirnya yang indah dan hangat menggairahkan. “Eh, iya. Dan membiarkannya tergeletak di lantai.Mataku seketika jadi nanar dan berkunang-kunang. Entah kenapa aku jadi merasa kasihan. Dan wajahku juga terasa tebal oleh debu. Nyonya Wulandari sudah memberikan perintah pada juru masaknya agar memberikan menu makanan untukku yang bergizi. Tidak ada satupun yang melirik apa lagi memperhatikan lamaran dan ijazahku. Letaknya bersebelahan dengan dapur. “Terima kasih, Bi”, ucapku. Tapi aku memang membutuhkan pekerjaan saat ini. “Okh, aah..!”Nyonya Wulandari melipat kedua kakinya di belakang pinggangku. Aku sampai terkagum-kagum, seakan memasuki sebuah istana. Nyonya Wulandari menarik selimut, menutupi tubuh kami berdua. Rumah yang besar dan megah
