Ternyata dia sedang mengerjakan tugas di rumah temannya. Tempikku sudah mulai basah. Bokep indo Mungkin karena hampir ujian, jadi dia harus banyak belajar di rumah.Beberapa bulan kemudian, tubuhku mulai berubah. Kontolnya walaupun kecil, kalau sudah keras ternyata begitu nikmat sekali di dalam tempikku. Wah, gila. Yang paling tidak bisa dicegah adalah, Eki semakin lama semakin kecanduan lobang pantatku. Hamil kali ini betul-betul beda dengan kehamilanku sebelumnya yang biasanya pakai ngidam gak karuan. Yang jelas, banyak bapak-bapak yang curi-curi pandang ke tubuhku kalau pas aku bersih-bersih halaman atau ikutan nimbrung sebentar di tempat itu. Tubuh kami masih sama-sama telanjang.Aku lihat si Eki masih nyenyak tidur. Di luar dugaanku, ternyata kami sekeluarga sudah siap menyambut anggota baru keluarga kami. lihat itu, Dik. Sana kamu mandi, pulang. Yang jelas, kontol itu sudah sangat tegang.“Wah, kok sudah tegang banget. Dia mengajak Eki untuk membantu bersih-bersih rumah kami. Eki yang kaget dan ketakutan meloncat ke belakang. Untungnya esok itu hari libur, jadi aku tidak harus buru-buru menyiapkan sekolah anak-anak.Hari-hari selanjutnya berlalu dengan luar biasa. “Sini coba kamu berdiri, bisa gak?”Karena gemeteran, Eki gagal mencoba berdiri, dia malah terjerembab lagi. “Dik, I-Eki gak p-pakai kondom.” kata suamiku terbata-bata.Kami sama-sama kaget menyadari bahwa percintaan itu tanpa pengaman sama sekali, dan aku telah menerima banyak sekali sperma dalam rahimku, sperma si anak ingusan. mana mungkin, dia khan masih ingusan. Udah gak menolonng
