“Haaah!! Bokep Kemudian kutarik kakinya turun meja, kuraih tangannya mengajak berdiri. Semakin cepat, cepat, lebih cepat, kutambah kecepatannya, “mbaaaak Windyyyyy !!” Ratih menyebut namaku dengan menjerit kecil, tubuhnya bergetar. “Enak mas?” Tanya Windy sambil mengusap mulutnya. “Apanya mbak?”
“Ya yang di bawah pusarmu, terasa basah gak?”
“Enggak tau,” jawab Ratih.Ia kini bergerak mundur sedikit di tempat tidur. Windy mendesah sekali lagi. Pintu paling ujung telah terbuka, dan Windy menahannya menungguku masuk.Setelah melewatinya, terdengar pintu tertutup perlahan dan kudengar suara kunci diputar. Matanya terpejam, kedua tangannya meremas sendiri kedua buah dadanya.Kutempelkan ujung pusakaku langsung di pintu masuk lubang Windy. Ah dasar kau sukanya bikin pusing.”Kutatap matanya. Kemudian disodorkan ke arahku. Kuraih pusakaku yang setengah berdenyut itu. oowwhh tambah geli aku sekarang, saat mulutnya menjepit pusakaku sambil naik turun. Kulakukan sangat cepat iramanya, secepat gerakan drill bor yang sangat cepat itu. Aku tidak menghentikan usapan dan pijitanku. yang cepat!!” Sekarang kubiarkan Ratih sendiri yang melakukannya. “Hmmm hssss,” Ratih bersuara tak jelas. “Haah!! “Kita di Tebet mampir ke McD lalu kita makan di kamarku.”
“Ok, aku ke pos satpam dulu nitip motorku untuk parkir lama ya.”Sesampai di kamar Windy di kostnya, bukannya makan pesanan makanan yang kami bawa, Windy sudah berinisiatif melucuti pakaianku, berusaha membangkitkan garirahku dan kita bergumul di ranjangnya.