Enak banget ngeremesinnya. Semakin bingung si Vina. Kapok gue naik mobil lo” balas Vina pedas. “Napa harus nungging Than” Vina masih merajuk dan tangannya masih berusaha untuk menjamah memeknya sendiri. kok sekarangg.. Tapi sebentar saja Evan tidak betah dengan panty yang mengesek pipinya. Efeknya langsung terasa. Ga usah saling sindir” tandas Evan.Mirna langsung terdiam, dan ngloyor masuk dalam kamarnya. Hilang sudah gengsi, tinggal rasa konak yang dahsyat.“UUHHHHH…..UHHH……OUUHHGGGG… ENNAAKKNYAA…”“OH GODD..memek GUE…memek GUE..”Vina terbata-bata disela lenguhannya yang memenuhi mobil..“memek GUE..GATELLL BANGETT….KENTTOOTTT GUE VANNNN…ARGGHH…”Lenguhan Vina semakin keras dan omongan vulgar keluar semua dari bibir sexy-nya. Tanpa dapat dihalangi lagi, memek Vina kembali berkedut-kedut keras dan meremas-remas kontol Evan yang berada didalamnya. Muka Vina langsung memerah. Baru terbagun ketika mobil Evan sudah sampai di depan pagar kos-kosan Vina. Tapi, dilihat dari kondisi sekarang, paling baik memang naik mobil si Evan. Hehe”.Vina membalas“Sialan lo, gue ga ada tumpangan neh, terpaksa tunggu bus. Evan tanpa tedeng aling-aling langsung menusukkan kontolnya kuat-kuat ke memek Vina. “Napa harus nungging Than” Vina masih merajuk dan tangannya masih berusaha untuk menjamah memeknya sendiri. “Heheh ok..ok gue udah dapet apa yang gue mau. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Rasa tengsin dan malu mulai menjalar lagi, setelah gelombang kenikmatan orgasmenya memudar.Evan yang masih menindihnya berkata “Hehehe enak kan. Kalo lo pengen, call gue aja ya.
