Aku terbangun. Bokep Dia tersenyum, mencubit hidungku, menjewer kupingku, lalu turun dari tubuhku. Biar kena sprei saja mauku.Kejutan terjadi pada momen yang tepat. Satu batang coklat berwarna coklat tua kehitaman, satunya batang yang berwarna putih susu. Alangkah indahnya pemandangan itu. Apalagi setelah buah dada itu aku ciumi, jilatin, kecup, dan jelajahi. Kuraba labia majora yang menggembung, lalu clitorisnya yang mulai mengeras. Padahal selama ini di internet, amoy-amoy itu berbulu vagina tipis.Aku naikkan sebelah kakinya ke sofa. Vagina berjembut tebal itu digosokkan ke mukaku, sampai aku kehabisan nafas, dan tersengal karena cairan vaginanya membanjir tanpa henti.Pintar juga PuRel ini. Wow!, vagina Sri Lestari ternyata tidak seperti cewek Jepang dan Chinese di BF dan internet yang cenderung kemerahan itu. Sempit juga, susah masuknya. Makanya aku segara tidur. Dibuatnya maniku bocor sedikit-sedikit. Aku lepas kaosku. Aku usap rambutnya, aku cium keningnya yang basah oleh keringat, dan aku katakan, “Terima kasih Sri Lestari amoyku. Tiba-tiba telepon berdering. Kamu tidur di sofa, aku di bed. Satu batang coklat berwarna coklat tua kehitaman, satunya batang yang berwarna putih susu. Inilah pembauran paling indah dalam hidupku..”. Dalam ruang sejuk ber-AC itu dia tampak basah kuyup oleh keringat. Oh rupanya ini cara untuk memanggil cairan vagina agar keluar dari liangnya. Mengangkat kepalaku, lalu kedua kakinya menjepit bahuku, dan dengan cepat akupun terguling di sampingnya.
