“Van.. Bokep Berarti aku untung malam ini, bercinta dengan mayat perawan tulen.Dengan nafsu yang sudah menggelegak, kuraih penisku dan kuarahkan pelan-pelan ke liang vaginanya. clup..” terdengar suara kulit penisku bergesekan dengan bibirnya. Penisku terlihat berdiri tegak seperti patung Monas. Yang penting, nanti malam, setelah semua sepi, aku akan ‘mengerjai’-nya dengan senjata andalanku yang siap setiap saat.Seperti biasa, kumandikan mayat baru itu dengan penuh semangat. Yang penting aku harus bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dalam menjaga mayat-mayat di kamar mayat itu.Rupanya, nasib baik masih berpihak padaku. Tanpa berlama-lama lagi, aku segera membuka seluruh pakaian wanita itu. Selain harus menjaga keamanan dan ketertiban di sana, saya juga harus membersihkan mayat-mayat kiriman dari berbagai tempat di kota itu. Tiba-tiba aku mendapat ide. Selain harus menjaga keamanan dan ketertiban di sana, saya juga harus membersihkan mayat-mayat kiriman dari berbagai tempat di kota itu. Putingnya kemudian terlihat berdiri tegak. Kamu sengaja ya..? tenang dulu..!” sergahnya sambil menangkap tubuhku untuk tidak terus berlari. Dan benar, “Crot.. Dan mendudukkannya di pinggir ranjang. Dengan pelan kuremas-remas buah dadanya yang membusung itu. Tapi wajahnya itu sepertinya aku kenal. Entah apa yang akan dikatakan atasanku besok. clup.. Dengan agak susah, kubuka mulut wanita itu, kepalanya direbahkan ke samping kiri tempat tidur itu supaya aku bisa dengan leluasa melakukannya.
