Anna
hanya terus mengeluarkan suara desahan-desahan nikmat, sampai suatu
saat tubuh Anna tiba-tiba mengejang dengan kuat yang menandakan bahwa
ia telah mencapai puncak kenikmatan yang ternyata dibarengi oleh
tembakan dari kemaluan si laki-laki itu. Melihat kesebelas
penis mengacung di dekatnya seakan-akan meminta untuk dielus dan
diremas, maka Anna sengaja memainkan penis-penis itu sehingga membuat
para laki-laki itu semakin tidak dapat menahan nafsunya.“Ayo cepetan pilihnya manis atau lu mau kita semua sekaligus
menikmati tubuh lu.” Anna hanya diam saja sambil ia memainkan dua
buah kemaluan yang ukurannya paling besar sehingga membuat kedua
laki-laki itu blingsatan keenakan, “Oohh… ohh… nikmat juga
remesan lu manis.” Tetapi hanya sebentar saja Anna memainkan kedua
kemaluan itu segera ia berpindah ke kemaluan yang lainnya lagi. Dengan
terpaksa Anna pun mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan lebih
bersemangat dan Anna pun berusaha menikmati keadaan itu. “Ok, teman-teman mari kita mulai pestanya jangan
buang-buang waktu lagi.”“Eh, lu nari-nari dulu dech buat kami makin nafsu dan lu musti
memohon-mohon kepada kami semua supaya kami mau nikmatin tubuh lu,”
seru salah seorang laki-laki itu. Walaupun sering melihat Anna telanjang bulat, akan tetapi
saya selalu terpesona jika melihat buah dada Anna yang indah dan
sekal itu. “Wow, ok
bener nich oleh-oleh lu, dapat dari mana? Segera saya pelorotkan CD itu
dan tangan saya pun kembali bergerilya di pahanya sampai di sebuah
bukit kecil yang tandus, Anna baru saja mencukur habis bulu rambut
kemaluannya, sehingga saya dapat dengan leluasa menemukan celah di
bukit itu.
