Sambil aku menindih mbah penisku dipegang mbah dan diarahkan ke lubang vaginanya. Playbokep Emak juga kadang-kadang ikut-ikutan embah, meski penisku sudah berlumuran sabun, dia ikut mengocok dan merabai kantong semarku. Nenek merintih – rintih aku perlakukan begitu. Di sisi dapur rumah kami memang ada semacam wc kecil khusus untuk buang air kecil. Rasanya birahiku terpacu dan rasanya nikmat sekali. Aku tidak pernah menanyakan alasannya, karena aku rasa lebih nyaman hidup bertiga gini dari pada harus menerima kehadiran orang luar. Namun kedua mereka dikaruniai badan yang langsing dan menurut istilah Jawa, singset. Selanjutnya hampir tiap malam aku harus melayani nafsu kedua orang tuaku sampai aku dewasa. Terasa vaginanya licin tapi juga tidak mudah memasukkan penisku. Sepengetahuanku mereka tidak terlalu repot menjaga tubuh dan wajah, karena makan hanya seadanya dan mandi juga biasa tidak pernah dilulur dan sebagainya.Baik mak maupun mbah, tumit kakinya kecil dan betisnya langsing. Sementara itu penisku sudah masuk kedalam memeknya. Ditariknya sarung keatas sehingga terbukalah bagian kemaluanku. Dia kemudian memintaku untuk menindihnya lagi. Entah kapan si mbah membuka bagian depan bajunya sehingga ketika kepalaku ditarik ke dadanya wajahku merasakan kelembutan payudaranya.
