Aku intip si Vina. Bokep Terasa cukup ‘menyiksa’ si otong, aku berdiriin lagi Vina terus aku sambar bibirnya lagi sambil aku gendong dia ke meja panjang didepan kelas. Ternyata Vina gak mau kalah, dia langsung jongkok dan membuka resleting celana aku, ngeluarin penis aku yang sempat membuatnya terdiam sebentar karena ukurannya yang cukup besar (18×5). “Gak apa-apa koq, yank… Cuma sebentar aja koq sakitnya, lagian aku bakalan pelan-pelan koq, tahan yah…” aku berusaha menenangkannya. “Apa, sayang? Jam menunjukan pukul 7 pagi kampus rupanya masih sepi, memang kejadian ini sering aku alami karena takut telat saja dikarenakan jarak antara kampus dengan rumah jaraknya kumayan jauh sekali, tapi aku sembari menunggu jam masuk kuliah aku mampir di kantin.Saat itu mata kuliah hari ini bener-bener malesin, full teori. Apa yang aku liat bener-bener ngebuat aku melotot. Itu juga jam wekernya abang kantin yang udah kesel ga bisa beres-beres gara-gara nungguin kita pulang. Tapi susah masuk, pasti Vina masih perawan, ah, sebodo, dia yang minta toh, justru ini yang menjadikan ML klop awalnya. Si Vina masih iseng didepan laptopnya. Awalnya dia kaget, setelah dia tau ini aku, sepertinya dia ngasih lampu hijau benderang dengan balas mencium bibir aku.
Nusantara Delicacy Served Fresh Every 45 Seconds
Related videos






