Saya tidak sadar mendesah panjang. Eh, bukannya ngomong, dia jadi diam juga, saya jadi betul-betul bingung. Saya tahu dia ingin di-”karoake”-in, ada rasa jijik juga sich, namun tidak adil dong, dia telah muasin saya, masaaku tolak hasratnya. Alf geser ke sebelahku, dia peluk saya serta tangannya mulai remas-remas dadaku. Dia mulai nikmati permainanku, “Oke.. Mendadak Ricky mencabut penisnya dari vaginaku, dia tengkurapi saya, saya sendiri telah lemas tidak paham Ricky ingin apa, namun dengan perasaan saya angkat pantatku ke atas, saya tahan gunakan lututku serta kubuka pahaku sedikit. Saya jadi ingat bagaimana deg-degannya saat Ricky ngomong, serta bagaimana saya pada akhirnya terima dia sesudah tiga bulan dia selalu nunggui saya. Kalem saja, saya tidak jadi masalah muasin elu berdua, namun tak perlu gunakan nodong semua dong. Dia cium saya lagi, selalu dia ingin buka baju tidurku. Saat ini bagianku buat Alf merem-melek, maka dari itu saya paksakan duduk serta mulai menungging dimuka Alf. ” Saya ambil remot TV selalu menyalakan TV. oke, saya buka baju. ah..
