Dan pertempuran kembali dilanjutkan. Yakin mereka akan menyudahi pertarungannya saya bergegas kembali kewarung kopi tadi. Playbokep Tangan Vivi meraih kepala bandot tua itu dan dengan semangat sibandot menghisap kedua payudara yang tadinya hanya milik saya. Dengan baju terusannya yang terangkat sampai perut dan legging beserta CDnya yang sudah melorot sedengkul, Vivi meracau
“Paaaaacccchhkk Jangghhhaaan” tapi tangannya menggengam erat kepala si bapak seperti tak mau melepasnya. Vagina Vivi sudah sangat banjir. Lengkap dengan pakainnya sewaktu dia pergi kekamar mandi tadi. Bibir vaginanya sampai ikut tertarik kedalam mengikuti gerakan penis besar itu. Saya terdiam ketika tau apa yang sedang terjadi disana. Dibandingkan punya kekasihmu”. Hampir 20 menit Vivi digenjot bapak tua itu. Akhirnya saya berniat menyusul sekalian kencing juga pikirku. Tapi yang membuat saya penasaran sekaligus berdegup saya mendengar suara rintihan seorang wanita dari arah rumah kecil itu. ”Isaaaaphh Teeeruusssh Sayaaaangghh” Vivi terus meracau. Semakin lama goyangan sibapak semakin tidak beraturan. Seakan tidak cukup menampung sperma, vagina Vivi mengeluarkan banyak cairan putih kental dari dalamnya. Dan akhinya saya melihat mereka berdua benar bugil sambil berciuman, layaknya sepasang kekasih. Saya terdiam ketika tau apa yang sedang terjadi disana. Mau pingsan rasanya saat melihat Vivi tanpa komando dari bapak tua itu dia mulai menjilat leher penis itu.
