Kemudian aku dinaikinya, ditancapkannya kon tolnya keno nokku dan didorongnya masuk pelan2, “Pak, enak, dimasukin semuanya pak, teken lagi pak, akh”, erangku merasakan nikmatnya kon tolnya nancep lagi di no nokku. “Geli pak”, kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku. Bokep Pentilku dikilik2nya dengan jarinya sehingga tambah mengeras, “Paak”, lenguhku. Kuusap2, terasa sekali kon tolnya sudah ngaceng berat, keras sekali. Prempuan yang kumisan pasti jembutnya lebat, dan napsunya gede banget”. Aku makin sering menegang, dan merintih, “Ah… ah…” Dalam enjotannya yang begitu cepat dan intens, aku menjambak rambutnya, “Aaahhh pak, Dina nyampee,” lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulutku. Aku masih takjub pada kon tol yang begitu besar dan berurat. kon tolnya ditancapkan ke no nokku, aku melenguh keenakan, “pak, kon tol bapak nikmat banget deh”. “Pak, geli”, erangku. Nafasnya terengah-engah tak beraturan. Kakiku kembali kulingkarkan di pinggangnya sehingga kon tolnya nancep dalam sekali di no nokku. Aku merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahnya di no nokku sebelumnya hingga kutanggapi sensasi luar biasa itu dengan rintihan keras kenikmatan. Kemudian dia mencabut kon tolnya dan minta aku nungging.
