“Ugh….”, terdengar lirih bisik Revy saat ia mulai merasakan tikaman kejantananku menembusnya dari belakang.Kembali kami bersetubuh, sangat erat. Kami bersetubuh sambil berciuman teramat dalam.Tubuh Revy bergoyang-goyang mengikuti setiap hentakan persetubuhan kami. Playbokep Sejenak saya palingkan muka mencari sumber suara tersebut. Huh…pede sekali, tapi memang harus kuakui…. Huh……Masih sempat kulirik jam yang menempel di dinding ruang tamu Revy menunjukkan pukul 22.42 WIB saat kami memasuki unit apartemennya. Yah…..Revy memang telah lama menghilang dari hidupku, dan entah kini apa maksud-Nya mempertemukannya kembali denganku.Sesampainya di rumah, kubongkar kembali file-file lamaku, berharap mendapatkan secuil kenangan tentang Revy di situ. hah? Kami terus bergumul dalam paduan kerinduan yang tak terbilang. Dan… “Ryoooo…..aarrggghhh..hhhmmppff.”, suara Revy sungguh mendebarkan terdengar. “Ryo mengerti apa yang kamu rasakan. “Eh Ryo…sibuk nggak ntar sore?”, tanyanya kembali. Kuturunkan Revy dan membalikkan tubuhnya menghadap ke jendela. “So please, say it..”, balasku sambil membalikkan tubuhku dan menemukan sesosok wajah yang sangat mendamaikan dan menentramkan jiwaku, but do I feel sorrow in her eyes? Kata cinta hanya akan membuat segalanya menjadi bertambah berat dan rumit bagi kita. Medio tahun depan mereka merencanakan untuk menikah, segera setelah Heru menyelesaikan studinya.Kami terus berbincang akrab, tanpa sadar jumlah tamu yang makin berkurang karena hari beranjak malam. Kupacu persetubuhan ini semakin cepat, karena ku tahu tidak ada gunanya lagi mempertahankan lebih lama, karena tembok pertahananku akan hancur berantakan dalam hitungan detik…..
