”Apa kamu tidak masuk ke kamar saya terus mengambil HP saya.” tanya Ferry. ”Wah Mbang main gasak aja lo, lah gwe kebagian apanya nih ? ”Paijo tadi kamu masuk ke rumah kan?” tanya Ferry penuh selidik. ”Ayo donk dibuka, nih hisap kontol gwe. Gwe ada di depan pintu rumahmu.” perintah sang penelpon misterius. ”Apa kabar bu ? ”Akhhhh…..jangan, sakittt……!” Deswita kesakitan saat dengan gemasa Paijo menarik pentilnya dengan keras. ”Wah enak di lo dak enak di gwe Mbang.” ujar Paijo cemberut sambil melepaskan kontolnya dari jepitan dada Deswita. ”Iya Papa tahu tadi Papa taruh di atas meja rias di kamar, sekarang kok dak ada ?” jelas Ferry sambil masih sibuk mencari-cari sesuatu di laci-laci meja rias. Paijo diajak Bambang ke kamar belakang yang dipisah dari rumah utama oleh gang sempit, Bambang menjelaskan tugas Paijo sebagai tukang kebun. ”Owh dak bisa, gwe punya kesepakatan dengan Bambang, ya gak Mbang ?” jawab Paijo santai. Semua soal itu membuat Deswita tak kuasa membendung airmatanya.,,,,,,,,,,,,,,,,,, Aduh eike jadi pengen lihat hihihihi.” celoteh si Bencong yang sedari tadi melihat pertengkaran 2 sahabat ini. ”Ehhmm siapa tuh tukang kebun kita yang baru ?” tanya Ferry.
