Perlahan tapi pasti mbak nila kembali mengerang pelan karena gelitikan jariku. Kisah ini adalah sepenggal cerita hidupku beberapa tahun yang lalu, kala aku masih tinggal di sebuah rumah kos kosan di daerah jakarta selatan. Meski saat itu mbak nila masih mengusapi putingku, namun rasanya sudah terkalahkan oleh nikmat kocokan mbak nila. Kamu pucet sih? Mbak nila yang memang cantik dan ramah perlahan seperi menjadi figur kakakku di kosanku. Sampai saat itu aku masih benar-benar tak tahu harus berbuat apa. Cerita ini merupakan hasil karya penulis imajinatif di sebuah forum mesum ternama. Tepat ketika banjir bandang dari vagina mbak nila menyiram penisku, saat itu pula lah sperma ku menembak-nembak rahimnya. Hanya sesekali terdengar napas mbak nila yang sedikit tersengal-sengal.Di luar dugaan, mbak nila yang juga sedari tadi mengusap-usap lembut dadaku kembali beralih turun tangannya. Bermodalkan minyak zaitun yang tersisa di tangannya, mbak nila kemudian mengocok batang kemaluanku dengan cepat. Ia tahu aku sensitif orangnya, jadi sesekali iya menggelitiki pinggangku yang membuatku menggeliat seperti kesetrum.“Eh! Menurutku karena tempatnya di ujung lorong sehingga tak banyak orang yang lalu lalang, lagipula selama ini hampir tak ada yang menggunakan dapur tersebut karena rata rata penghuni kosanku itu adalah karyawan/i yang notabene tak punya banyak waktu untuk masak memasak.
