Masak sih?” tanyaku. Bokep Dan dia pun segera masuk ke rumahku, dan aku tunjukkan kamar mandiku.Setelah mengantarnya, aku keluar untuk memastikan situasi di luar tidak sedang ramai. Aku mau pulang, nunggu becak,” jawabnya. “Ih mas ini, ya gak lah. sampeyan bisa aja mas,” kata Sumi, sambil meringis saatku usap bagian yg memar. uuuuffffttt…..” Sumi makin meracau. Karena dia terpincang-pincang, tanpa sengaja gerakan tubuhnya naik turun, dan saat itu pula tanganku terasa menyentuh toket jumbonya, meskipun masih dari luar kaosnya. blllessshhhppph…. Kuremas lembut toket jumbonya…
“Uuuuggghhh…. Namun itu tak lama karena kalah dengan kenikmatan yang dia terima akibat meki legitnya diobok-obok sama belalai gajahku.. Aku pergi ke jalan untuk kembali melihat situasi. Aku tak peduli.. “Ngomong apa sampeyan itu mas…” “Lho, ya ngomong soal suami istri… kan udah tau sama tau urusan itu kan…?” kataku. “Ih mas ini, ya gak lah. Nah, saat mau duduk inilah aku manfaatkan kesempatan untuk meremas toketnya ketika aku membantunya duduk dengan memapahnya dari belakang. Sementara istriku sudah berangkat bekerja, aku pakai waktu pagiku dengan mencuci Ninja merahku setelah beberapa hari malas kubersihkan karena hujan turun terus menerus. Dan mulailah ritual pijit memijit, walau sebenarnya cuma mengelus dan mengusap… hehehehe… Karena kuatir Bik Sari curiga dengan kepergian Sumi, aku bertanya, “kamu tadi pamit ke mana sama bik Sari?” Sumi menjawab, “aku pamit pulang.” “o, ya sudah.
