Dia nampaknya menikmati sekali. Tak lama dia tarik keluar lagi penisku. Aku menjilatinya. Ita merasa kagum melihat batang penisku yang menegang secara maksimal itu. Aku duduk dan Ita masih telentang, pahaku di bawah paha Ita, aku sodok lagi penisku ke dalam vaginanya. Aku merasa tak tahan. Aku tetap mengecup-ngecup buah dada nya yang sudah mengeras tegang. Di tempat kerjaku ada seorang cewek bernama Ita. Aku terus menggosok, dengan hati yang berdebar-debar. Aku menelan ludah melihat ke belakang badan Ita, yang selama ini tak pernah aku lihat tanpa busana. Tiba-tiba Ita berlutut, lalu membuka retsleting celanaku. Aku mulai meremas buah dada Ita. Aku merasa kehangatan lubang vagina Ita. Aku menanggalkan bajuku. Buah dadanya aku rasa sudah semakin menegang. “Fer” Ita menarik tanganku menuju ke dalam gudang yang tak jauh dari tempat kami berdiri tadi. Aku menyodok lagi dalam sedikit dan terus ke pangkal. Aku merasa tak tahan. Aku merasa semakin terangsang, batang penisku semakin mengeras dan mula tegang! Aku sadari tadi memeluk Ita dari belakang. Penisku jadi lembek kembali! Ita menarik baju yang dipakainya ke atas hingga sebatas tengkuk. Aku sodok sedikit, “Argh!” Ita mengerang lagi. Sambil mengulum secepat-cepatnya, tapi untung saja sebelumnya saya sudah memakai obat kuat lelaki hingga tidak cepat ejakulasi saat di kulum oleh ita. Aku sodok lagi tarik dan keluar dorong dan masuk ke dalam vaginanya, pokoknya malam itu
