Ia berusaha manahan tawanya.“Serta aku yg menentukan di bagian mana saja yg harus kamu cium, OK?”“Deal, my lady!”“I like it!” kata Bu Tiara sambil bangkit dari sofa.Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yg besar. Masuk ke dalem, Thomas,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.Aku terkesima. Playbokep Thomas!” Serta ketika clitnya kujepit di antara bibirku, lalu kuhisap serta permainkan dgn ujung lidahku, Bu Tiara merintih menyebut-nyebut namaku..“Thomasssss, nikmat sekali sayg.. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi serta kedua lututnya lebih terbuka, tentu akan bisa kupastikan apakah rambut-rambut halus yg tumbuh di lengannya juga tumbuh di sepanjang paha hingga ke pangkalnya. Ada segaris kebasahan terselip membayg di bagian tengah segitiga itu. Terutama sebab sikapnya yg ramah. Aku ingin melihat erotisme di bola matamu ketika menjilat-jilat kemaluanku.”Aku menengadah untuk menatap matanya. Terpana mendengar perintahnya. Tak peduli dgn segala kegilaan yg sesertag terjadi. Mbak Tiara merenggut bagian belakang kepalaku, serta menariknya perlahan. Sebelah lututku menyentuh karpet. Seandainya rintihan itu terdengar pun, aku tak peduli. Aku belum pernah diperintah seperti itu. Serta dgn patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya. Kepala Bu Tiara terkulai di sandaran kursinya. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Mengangkang. Aroma yg sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala. Aku menengadah. Aku tak ingin ada setetes pun yg terbuang.Inilah hadiah yg
