Dan hal ini membuat aku semakin terangsang hebat.. Tampak Ucup membawa jari tangannya itu ke hidungnya.. Bahwa Kakaknya akan mengunjunginya.. Di kotaku ini, aku tinggal sendiri di rumah yang dibelikan oleh ayahku, aku hanya ditemanin oleh seorang pembantu.Namanya “Nina”, usianya sepantaran aku, belum menikah katanya. Non..” desisnya. Dan menghirup dalam-dalam, mungkin dia sedang menikmati aroma yang melekat dijari tengahnya itu..Aku hanya memandang pasrah.. Si Ucup mendekati diriku dan berjongkok dihadapanku.Memperhatikan kemaluanku yang masih mengeluarkan air kencing itu.. Nikmat sekali..” Kupeter pinggulku kekanan dan kekiri..Hingga akhirnya aku mencapai klimaks.. Kemudian aku berjongkok di atas batang kemaluan si Ucup.. Walaupun dengan kepala rada-rada pusing.Aku tiba juga dirumah dengan selamat. Sampai-sampai tubuhku tergunjang-gunjang.. Tampak si Ucup juga terkejut dengan teguranku itu, lalu..“Anu.. Permainan lidah dan jari-jari si Ucup ini benar-benar luar biasa..Tiba-tiba si Ucup menghentikan aksinya, dia lalu duduk ditepi ranjangku sebelah kanan.. Hebat juga si Ucup ini.. Ingin rasanya ikut bergabung dengan mereka.. Geli.. “Aahh.. Ingin rasanya ikut bergabung dengan mereka.. Lalu aku merangkak di atas tubuhnya..Kujilati lehernya.. Teman-temanku menyarankan agar aku jangan menyetir mobil sendiri..
