Tangannya kini meremas-remas payudaraku yang tak tertutup itu, sementara tangannya yang lain masih melingkar kuat di pinggangku. Dan sekian menit kemudian ia menangkap kaki ku, mengangkat tubuh, dengan reflek kurangkulkan kedua kaki di pinggulnya, dan…bless….kembali vaginaku dirogoh batang penis anakku sendiri. Play bokep Sampai akhirnya pria diatas wajahku menarik paksa batang kelaminnya dari mulutku…lalu…splash….splash…splash, semprotan demi semprotan cairan putih kental menyirami wajahku, dan aku hanya terpejam pasrah menerimanya. Samar-samar dari kejauhan datang sesosok manusia yang berjalan terus mendekat, ternyata seorang pria muda tampan nan gagah…telanjang. Tubuhnya masih dibalut handuk merah yang tentu saja menampakan belahan payudaranya yang montok dan pahanya yang putih mulus. Ditangannya ada gulungan pakaianku tadi lalu menyerahkannya kepadaku. Pria itu terus menggumuliku, membisikan kata-kata mesra ditelingaku mengiringi suara becek dua kelamin beradu..dan kuyakin wajahku memerah merasakan orgasme bergetar di sekitar rongga vaginaku. Yang membuatku kian panik adalah menyadari bahwa semua pria bewajah ganteng di kamar itu…. Jawabnya lemah. Namun sesosok wajah asing tepat di hadapanku, lalu “mmmff…siapa..pfff”, teriakanku terhenti ketika satu telapak tangan membekap mulutku, tanganku berusaha menggapai, tetapi semacam ada kekuatan yang menghalaminya, aku menoleh ke kanan dan kekiri…betapa terkejutnya aku, dua orang lelaki muda yang tak kukenal masing-masing memegangi tanganku,sementara di atas tubuhku yang telah telanjang seorang lelaki lain tengah bersemangat merobek-robek kehormatanku. Lalu bekapan telapak tangan itu meninggalkan mulutku. “ah, jangan kurang ajar kamu, mama serius nih”, jawabku,
