ayoo om.. Play bokep “Aah Nes, nikmat banget deh”, erangnya. hrrgh..” Dia meremas-remas tetekku, sampai akhirnya akupun nyampe. Sampai dirumah, dia mendadak memelukku dari belakang. …Bapaknya, om Deni, Usianya 40an lah, ganteng dan atletis badannya. “Gak ada yang kenal ini kan, cuek aja”, jawabnya. Dia mulai mengeluar masukkan batangnya ke mekiku, pelan-pelan, makin lama makin cepat, sampe akhirnya dengan satu enjotan yang keras, seluruh batangnya nancep dalem sekali di mekiku. Dia menungguku sampai sudah siap, baru batangnya dienjotkan keluar masuk pelan-pelan. “Hhgghh..” sekali lagi aku mengejang kali ini oleh sodokan batangnya. Aku menggelepar ketika menyambut masuknya batangnya yang cepat amblas ke dalam mekiku. Tapi menjelang tiba di saat dia muncrat, dia mencabut batangnya dan langsung tegak berlutut sambil menarik kedua lenganku sehingga aku ikut bangun terduduk. Kepalanya diusap-usapkan dibibir mekiku. “Om, nikmat sekali”, jeritku. shh iya gittu.. “Nes, udah mau muncrat, di dalem ya”, erangnya sambil mempercepat enjotannya. “Om, nikmat banget om”, erangku. Begitu tertanam didalam, aku menahan pinggangnya agar sodokannya jangan terus berlanjut. Aku sering maen kerumahnya sehingga aku akrab sama ortunya. “Om enakk om.. Gak lama dienjot aku sudah merasa mau nyampe,
“Ah… om… Ines sepertinya mau… ahhh…” dia malah mempergencar enjotan batangnya dimekiku,
“Bareng nyampenya ya Nes, aku juga dah mau ngecret”, katanya terengah. Biar cape, tapi nikmat banget rasanya gesekan batangnya ke mekiku.















