Pernah suatu malam, aku melihat kejadian paling miris yang membuat aku sempat berdoa agar segera dicabut Tuhan. Playbokep Dia menjual, bukan mengemis. Aku sudah terbiasa seperti ini. Aku memang tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Anak laki-laki itu juga ikutan merokok. Sehabis menikmati dunia, anak-anak itu berpencar lagi, termasuk anak laki-laki yang kembali ke dekat tiang lampu merah. Pikiranku mendadak kacau. Itu karena anak perempuan dalam mobil sedan itu terlihat ingin muntah, jadi dia membutuhkan kantong plastik hitam demi memuntahkan semua isi perutnya. Dia benar-benat ulet. Aku tahu anak itu pasti bekerja di malam begini karena suatu keperluan yang mendesak, atau itu memang pekerjaannya demi membantu biaya sekolah. Aku sudah terbiasa seperti ini. Kisah-kisah miris semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari. Meskipun hujan membuatku gigil, atau panas yang datang tak tanggung-tanggung. Aku tidak menyalahkan pengemis-pengemis yang mencari rezeki dengan mengemis, tapi sekali lagi, aku lebih kagum pada anak itu. Aku serius soal ini. Kisah-kisah miris semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari. Adakah yang lebih tabah dari aku? Atau seorang lelaki berjaket jins yang memayungi seorang perempuan yang jelas-jelas memakai jas hujan. Tidak tampak rasa takut dalam dirinya. Ada sedikit rasa kagum melihat anak itu. Semoga berkah,” ucap anak laki-laki itu sambil menunduk-nundukkan badannya.















