Lia hanya tersenyum manis saja dilihat dengan penuh nafsu seperti itu. Kasihan sekali pikirku.Tak lama Pak Ariefpun datang dari kejauhan.“Wah.. Bokep indo Ini Santi nggak enak badan.. “Santi sering lihat di VCD aja Pak. Ayo Pak puaskan Santi Pak..” jeritnya. Santi mau ke toilet.. Santi suka..” katanya tak melanjutkan lagi jawabannya karena mulutnya yang mungil itu sudah mengulum kemaluanku. Aku mendapat angin nih.. Pak.. Punya istri cantik begini kok ditinggal sendiri” kataku menggoda.Santi tampak senang aku puji seperti itu. Tergantung moodnya” jawabnya lirih.Dari jawabannya aku punya dugaan bahwa Pak Arief ini tidak begitu memuaskannya di atas tempat tidur. Dengan kulit putih, khas orang Bandung, rambut sedikit ikal sebahu, bibir tipis, dan masih muda lagi. Santi hampir sampai Pak.. I had stomachache” jawabku.Tak lama Santi datang bersama Pak Arief suaminya.“Pak Robert, kami mau pamit dahulu.. Bapak bisa saja.. Wah.. I had stomachache” jawabku.Tak lama Santi datang bersama Pak Arief suaminya.“Pak Robert, kami mau pamit dahulu.. Dicium dan dijilatinya putingku.. Kontol bapak enak banget.. Kutarik tubuh Santi hingga dia kembali berlutut di depanku. Santi juga cinta sama Mas..” katanya sambil menutup telponnya. Ayo Pak puaskan Santi Pak..” jeritnya. Oh.. Santi juga cinta sama Mas..” katanya sambil menutup telponnya. Enakhh..” Santi mulai meracau kenikmatan.










