“Kamu gak kuliah hari ini?”, tanya Om Rudi. Om Ridwan menggelengkan kepala. Play bokep “Kalau seperti ini sih, Om bakal gampang ngomong ke temen Om, gak perlu waktu lama deh kamu buat lulus Ta”. Keduanya membisu dan terlihat kikuk. Beberapa saat yang lalu Rido telah dua kali merasakan kehangatan tubuh Cinta, namun baginya itu tidak akan pernah cukup. Ia berusaha memalingkan wajahnya, walaupun ia tahu kalau usahanya itu pastilah sia-sia belaka. Om Ridwan mengangguk. Kembali ia berharap Om Ridwan akan bosan dan tersulut emosinya. “Wao ternyata benar kata teman Om, kamu cantik sekali”. Dimata Cinta yang utama adalah si ‘klien’ bisa memenuhi standar harga yang ditetapkannya, itu saja.“Kamu tunggu sebentar, biar Om nyelesaiin administrasinya dulu”. Ini adalah harapan terakhir Cinta. Perhatiannya pun kembali tertuju kepada sosial media yang tadi sempat teralihkan. Sampai akhirnya ketika ‘senjata’ itu berhasil dibangunkan, beberapa goyangan pinggul Cinta dengan cepat membuatnya ‘mati’ kembali.“Gak apa-apa kok Om, mungkin Om lagi capek”. Tentunya ia tidak bisa menyalahkan ayah sahabatnya itu. “Sama dong, gue juga habis nyoba rekomendasi temen”.Detik ketika mata laki-laki itu menatap ke arahnya, ibarat petir di siang bolong bagi Cinta. Keduanya tertawa bak kenalan lama yang sudah lama tidak berjumpa. Meletakkannya diatas meja dan menyalakannya. Kembali ia berharap Om Ridwan akan bosan dan tersulut emosinya. Mereka berciuman. “Bener?”. “Boleh aja, kalo kamu gak masalah aku turun ke bawah gak pake












