Aku sendiri tidak perduli kalau tubuhku masih penuh dengan busa sabun dan bau keringat Mbak Narsih yang belum mandi sejak kami bersetubuh semalam. Play bokep Rasanya syurr.. Perawakannya sedang tidak begitu tinggi (tingginya sekitar 158 – 160 Cm), tetapi bodynya tidak kalah dengan pesenam aerobik deh. Pertimbanganku untuk memilih kost di tempat itu adalah di samping harganya murah, aku juga berharap dapat menghindari godaan keramaian yang ditawarkan kota S itu. Nah suatu hari.. Saat itu kurasakan kalau tubuh bagian bawah Mbak Narsih terbungkus sarung, karena salah satu pahanya menindih pahaku.Napasku semakin memburu dan jantungku berdebar kian keras saat ia mulai meraba-raba puting dadaku.“Dik ikutan masuk sarung aja biar hangat” bisiknya pelan seolah takut terdengar pasangan yang ada di samping kami.“Ba.. karena mereka pun harus hidup prihatin demi menyekolahkanku.Dengan memilih tempat itu rasanya aku sudah berusaha memenuhi permintaan orang tuaku, yaitu agar hidup prihatin. Waktu itu sedang musim kemarau sehingga banyak sumur penduduk yang kering, hanya sumur di tempat kost ku itulah yang masih cukup banyak airnya sehingga banyak tetangga yang ikut minta air dan bahkan ikut mandi di kost-ku. Kulitnya sawo matang khas wanita Jawa dan wajahnya manis sekali, terutama pada saat tersenyum.. itu masih terus ke utara Dik..” jawabnya agak tergagap.Kecurigaanku makin mendalam tetapi tetap diam saja sambil kuikuti permainannya.















