Pantas saja mereka sudah berangkat. Play bokep Sambil berjingkat, aku dan Linda menghampiri Rika. kontolku manggutmanggut.”sahutku.“Tapi nanti kalo Indah pulang gimana?” tanya Rika.“Don’t worry, honey. Dan…hap…! Ditambah keadaan Linda yang hanya memaki kaos, tetapi dibawah tidak memakai celana jeansnya. Bobol sudah pertahananku. Aku tidak mempedulikan rintihannya. Aku tau ada sebersit ekspresi kecewa di wajahnya, karena Linda hampir meledakkan orgasmenya yang terputus oleh kedatangan Rika, sahabatnya sekaligus sahabat istriku.Setelah kupakai kaos dan celana yang kuambil dari lemari dan cuci muka sedikit, aku menuju ke ruang tamu, membuka pintu.“Halo, mas….’Pa kabar..?” sahut Rika begitu melihatku membuka pintu.“Baik, dik. Linda segera membuka kaosnya.Sambil terus berciuman dan meremas pantatnya, kubimbing Linda menuju sofa. Linda merintih menahan rasa nikmat akibat usapan jariku.“Achh…Liiiinn…enak bangeeeeett….sssshhh…….”aku menceracau menikmati jilatan lidah dan hangatnya mulut Linda saat mengenyot tongkolku. Semua bercampur jadi satu. Meskipun sudah melahirkan dan menyusui dua anak, payudara Linda sangat terawat, kencang. “Tuh, kamu liat. Perlahan kumasukkan telunjukku, mencari G-spotnya.Akibatnya luar biasa. “Salam buat Indah ya…tapi jangan bilang lho, kalo kamu habis bagi-bagi pejuh…xixixi..” Rika dan Linda cekikikan sambil berjalan keluar.“Ok, hon…don’t worry…thanks ya…”sahutku sambil melambaikan tangan dan mengantar mereka ke pagar.Ah, betapa bahagianya aku, ternyata dua sahabat istriku tak keberatan olah sex denganku yang selama ini hanya khayalanku, kini telah menjadi kenyataan.Thanks buat Rika dan Linda…kuharap kalian gak bosen, karena akupun tak akan pernah bosan menikmati tubuhmu.















