“Lho.., kita ‘kan cari tempat..”, aku menginjak rem berhenti. Akhirnya aku membayar belanjaan Sari. Play bokep Mendingan minum susu Sari aja..”. “Tenang aja Mas.., rahasia dijamin, ya Sari”, kata Bu Maya sambil mengedip penuh arti.Setelah menurunkan Bu Maya di halte, aku langsung mengarah ke Setia Budi. Mungkin karena aku memakai dasi sehingga aku dikiranya manager di BUMN ini, padahal aku hanya staf biasa di perusahaanku. Ada untungnya juga jalanan macet. Letak tempat kerjanya tak jauh dari kantor itu. Akhirnya aku membayar belanjaan Sari. Hanya, kemungkinan ketemu kecil, sebab proyekku di kantor itu telah selesai. Syukurlah. Selain keluar/masuknya angkot, juga ada pertigaan jalan Sersan Bajuri. Selain keluar/masuknya angkot, juga ada pertigaan jalan Sersan Bajuri. Engga.., ah. Tadi sewaktu aku mau belok kiri ke Hotel “Kh” lagi-lagi Sari menolak. Kuminta Sari mengulumnya di situ. “Lho.., kita ‘kan cari tempat..”, aku menginjak rem berhenti. Segera kurebahkan jok Sari sampai rata, kuserbu bibirnya. “Udah malem.., Mas.., Lain kali aja ya?”, Aku mulai jengkel. “aahh”, desahnya. Walaupun jam kerja resmiku sampai pukul 17, tapi aku jarang bisa pulang tepat waktu. “Uh, pegel mulut saya..”. “Entar dong..”, Aku bersih-bersih diri.
