Apa bisa aku menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dengan pamanku. Play bokep Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. “Pelan-pelan Ton, masih sakit nih..!” katanya meringis. Aku pun menjawab, “Gua sebenarnya juga suka sama elu, tapi gua enggak enak sama Paman gua, entar dikiranya gua kurang ajar sama yang lebih tua.”
Ayu diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Ayu tidak melepaskan genggamannya. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”
Setelah bosan dengan payudaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. Kemudian aku pun duduk dan nonton di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon elu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau elu ngomongin..?”
Ayu tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aku tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya. akuu.. Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”
“Karena gua mau kasih surprise buat elu.” katanya manja. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Aku mempunyai seorang paman yang belum menikah. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak















