Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yg menekuk itu. Ia berusaha manahan tawanya.“Tapi aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kamu cium, OK?”“Deal, my lady..”“I like it..” kata Bu Lia sambil bangkit dari sofa.Ia melangkah ke meja kerja lalu menarik kursinya hingga keluar dari kolong mejanya yang besar. Bokep indo Aroma yang tercium seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.“Bagaimana, Bay..?”“Hmm.. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, mengalir membasahi kerongkonganku. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.“Ooh, ooh, Bayu.. Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, aku mulai menjilat serta menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.“Kamu memujaku, Bay?”“Ya, aku memuja betismu, pahamu, serta di atas segalanya, yang ini..Mmuacch..” jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.“Enak, kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.“Segar..”Bu Lia tertawa kecil.“Kamu pandai memanjakanku, Bay. Setiap kali kami berada dalam perbincangan yang serius, Bu Lia sering kali tidak menyadari roknya agak tersingkap.















