Hari pertama itu aku langsung dihukum Bu Is (guru PPL), karena melanggar ketertiban sewaktu diskusi. Bokep Nafasnya semakin tidak beraturan. Rasanya sulit, perih dan panas sekali. eehhmm… terruusss… sayaangg… nggg… aakkkhh… teerrruuss… sss..” erangannya menjadi-jadi.Aku jadi mengerti kalau lubang itu mungkin yang disebut vagina, lubang kewanitaan yang bisa untuk hubungan seks. Kecuali ada sedikit daging yang membukit dan hangat rasanya. Komplotan kami sebenarnya tidak takut berkelahi, tetapi kalau ada yang ‘jadi’, kami juga tidak takut ‘beli’. Kuraba-raba sampai ke selangkangannya yang paling sempit. Dia manja, dan kalau memanggilku dengan panggilan ‘sayang’ kalau sedang di luar sekolahan. Batang kemaluan disedot-sedot… nikmat, dan aku meremas-remas buah dadanya yang kenyal dan asing rasanya. Bukannya sombong, aku termasuk orang yang punya otak lumayan juga. Mungkin satu genggaman tangan lebih sedikit, kencang lagi. Ah semoga tidak melihat. Dia berdiri di belakangku dengan tangan kirinya menopang meja sebelah kiri merapat ke pahaku, dan tangan kanannya bergerak di kanan badanku mengambil lembaran kertas buram. Untung saja gitar itu langsung kusambar dan siap-siap mau memainkan, sekalian untuk menekan batang kemaluanku yang gerakannya semakin liar.















