Karena jika sudah membawa aspek pernikahan dan kesetiaan, bapak jelas sudah melakukan kesalahan yang sangat besar.” Kata Desi seraya mengoleskan sunblock ke selangkangan dan pahanya.“Oh, jadi kamu yang masuk ke kamarku tadi pagi ya?” Kataku.“Betul pak. Dengan kata lain, munafik. Bokep Emansipasi wanita, pak.” Kata Emi.Novi dan Desi memandang kearahku, tanda setuju dengan Emi dan menunggu balasanku. Dikarenakan mereka suka tertawa-tawa bertigaan, apalagi jika bertemu denganku di jalan, mereka jadi suka berbisik-bisik dan memberi kode satu sama lain yang membuatku semakin bingung saja. Kenapa pak?” Tanya Emi.“Kasian kamu banyak nyamuk disini. Novi yang memasak. Kalo gitu aku temenin kamu deh disini.” Kataku.“Eh, ga usah pak. Pastinya jago juga nih melayani laki-laki di tempat tidur. Silakan pak, enjoy to the fullest, pak.” Jawabnya seraya mengangkangkan kakinya.Aku tidak menyangka akan keluar jawaban yang elegan dari mulut seorang perempuan berperawakan anak kecil. Emi terlihat sangat dewasa dengan penampilan itu.Kami bermain voli pantai satu lawan tiga, aku sendiri dan mereka bertiga. Hasilnya sudah bisa ditebak, aku tidak berhasil mencetak skor satu kali pun.“Aahhh, bapak payaah mainnya. Saya baru nyadar kok kalo saya munafik.
