AKu mencium bau harum dari keringatnya yang mulai mengalir. Playbokep Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. nafasnya terus tersengal, kedua tangannya meremas kain sprei kasurnya itu. Tak berselang kemudian, Novi merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Benar saja 36C. Kini tangan kananku melepas remasan di dadanya, mulai turun ke bawah, menyentuh kakinya yang masih ber kaos kaki. Tubuhny amaju mundur terdorong desakan penisku. Tidak berapa lama hujan semakin deras, bahkan aku sulit melihat jalan saking derasnya hujan. Sama-sama berjilbab walau tak selebar dia. Novi pun berlalu sambil meninggalkan gerak pinggul yang sangat menarik, “aku harus memilikinya”. Dan ketika klimaks itu datang lagi, Novi tak peduli lagi, “Aaduuuh…, eeeehm..ahh…kaa..kk…aahhh…”, Novi memekik lirih sambil menjambak rambutku memeluknya dengan kencang itu. Tidak dengan paksaan dan sangat mudah. Novi tersenyum manis sekali, “Iya kak, kakak capek ya, mau aku suapin manggana?”
aku kaget dengan tawarannya aku berusaha tenang “boleh”
Dia pun memberikan mangga yang ada ditangannya, dengan nakal aku coba melahap mangga sampai ke jarinya, sehingga bibirku menyentuh jarinya. Wajahnya cantik dan tatapannya teduh, dia juga berjilbab lebar berbeda dengan anak lainnya, walaupun affairan aku pun sebenernya ada juga yang berjilbab, tapi tidak seperti dia. Karena stamina yang sudha terkuras dengan dua klimaks yang didapatnya, goyangan Novis emakin melemah. aku pandangi wajahnya, perhatikan tiap lekuk tubuhnya yang membuat penisku