Ketika aku mencari Santi dengan pandanganku, dia juga sedang mencuri pandang padaku sambil tersenyum. Bokep Pak Robert.. Nanti kalau ketahuan suamiku bisa gawat” jawabnya perlahan sambil tersenyum. I had stomachache” jawabku.Tak lama Santi datang bersama Pak Rahman suaminya. Kutarik tangannya agar berdiri,
dan akupun tiduran di atas meja meeting di ruangan itu.Tanpa perlu dikomando lagi Santi menaiki tubuhku dan menyibak gaun dan celana dalamnya sehingga
vaginanya tepat berada di atas kemaluanku yang sudah menjulang menahan gairah.Santi kemudian menurunkan tubuhnya sehingga kemaluankupun menerobos liang vaginanya yang masih sempit
itu.“Oh.. Santi aku suruh turun terlebih dahulu, baru aku menyusul beberapa
menit kemudian. Pak Robert.. God.. “Pak Robert, kami mau pamit dahulu.. Khan Santi tadi usah bilang.. Tampak dari cara bicaranya dan cara dia
memandangku.“Oh.. “Gimana nih setelah kawin.. Kalau sama suami sih jarang Santi mau begitu. Habis nggak nafsu
sih lihatnya”Wah.. Ayo Pak puaskan Santi Pak..” jeritnya.“Tentu sayang.. Pasti jarang sekali dia mengalami orgasme. Kukocok-kocok kemaluanku dan tak lama tersemburlah
spermaku ke wajahnya yang cantik. Habis nggak nafsu
sih lihatnya”Wah.. Sebelum pulang aku berpapasan dengan Lia, sekretarisku. Santipun menghentikan isapannya.“Iya Mas.. Aku berencana untuk bermesraan dengan dia di sana. Santi hampir sampai Pak.. Mungkin karena usia Pak Rahman yang sudah berumur dibandingkan dengan dirinya yang masih penuh gejolak
hasrat seksual wanita muda.