“Oh..oh..hmmffhh” Vani masih berusaha menahan agar suaranya tidak keluar semua, tapi sia-sia saja. Play bokep “Iya deh, ntar gue bayar” Vani asal ucap, yang penting bisa pergi segera dari halte tersebut. Ehhtanhnn.. Hehe”.Vani membalas
“Sialan lo, gue ga ada tumpangan neh, terpaksa tunggu bus. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Sering diisep ya Van” kata Ethan vulgar. Vani sebal mendengar ucapan-ucapan vulgar Ethan, tapi pada saat yang sama ucapan-ucapan tersebut seperti menghipnotis Vani untuk mengikuti libidonya yang semakin memuncak. Seringai mesum Ethan menghiasi wajahnya. kahtanya cuma pegang-pegang..kok.. Pentilnya juga gede neh. Enak banget ngeremesinnya. “Trus lo mau apa? Udah semingguan gue ga ngentot” batin Vani.Saat Vani masih enjoy rasa nikmat yang masih tersisa, Ethan sudah bergerak di atas Vani, mengangkat t-shirt Vani serta menurunkan BH-nya kekecilan sehingga toked Vani yang bulat besar terpampang jelas di depan hidung Ethan. Siang tadi Vani ke kampus datang numpang mobil temannya, Angel. Puting gue itu tempat paling sensitif gue. Karena Ethan sudah melihat bagaimana Vani orgasme, keenakan karena tokednya dipermainkan. Seringai mesum Ethan menghiasi wajahnya. “BUSETT. “Bisa makin runyam kalo gue turun disini.
