Membangkang Ortu Demi Nafsu

Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Saat itu kurang lebih 5 menit lagi aku sampai kantorku, berhubung kerjaan hari ini sudah kukerjakan semalam, maka aku memutuskan untuk meneruskan perjalanku dengan angkot ini, lagdian masih ada waktu luang 2 jam lagi. Play bokep Dia berlutut mengelap selangkangan bagian belakang. Lama sekali dia memijati pangkal selangkanganku. Eh.., kesempatan, kesempatan, kesempatan. Dimana kisah ini berawal dari pertemuan mereka diangkot, dan dilanjutkan di salon dimana wanita itu bekerja. ” hah..? Setelah beberapa lama menyodoknya, “ Terus dong Yang. Tidak terlalu ayu. ” pintanya penuh manja. Kujilati payudaranya, dia melenguh. Mengapa kancing baju cuma tujuh? Aku sejenak terdiam, dan bengong memperhatikan wanita setengah baya itu,
“ Eh dek, denger nggak sih, jendelanya tolong dirapetin sedikit.., ” katanya lagi. Keras sekali. Di mana? . Benarkan kesempatan itu lewat. Shit! Begitu kebetulankah ini? Haruskah kujawab sapaan itu ? Mulutnya persis di depan Kejantananku hanya beberapa jari. Toh masih ada hari esok. Astaga. Dia mencari-cari. Apalagi yang dapat tertinggal? Saat kusorongkan Kejantananku menuju kewanitaannya, dia melenguh lagi. Ketika angin yang tertiup dari sela jendela angkot sedang kunikmati, terciumlah aroma khas seorang wanita, bau dari wanita setengah baya memang agak lain, tetapi aroma ini mampu membuat seorang prdia menerawang hingga jauh ke alam yang belum pernah pria rasakan.

Membangkang Ortu Demi Nafsu

Related videos