Cerita Ngentot
“Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Tari.Aku hanya manggut-manggut saja. Bokep Kamu jangan macem-macem ya Sand!” kecam Tari.Aduh.., kelihatannya dia marah.“Sorry! Lia meremas rambutku, nafasnya terengah-engah dan memburu. Seingatku pernah terjadi dalam sebulan aku hanya dua kali dijatah Rina. Mana tahan?“Kok diem, Sand?” pertanyaan Tari membuyarkan lamunanku.“Nggak kok…”“Kamu lagi punya masalah ya?”“Nggaak…”“Jujur aja deh…” Tari mendesak.Kulirik Tari. Tp tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya.Nafsuku sulit ditahan. Kugunakan jari jempol dan telunjukku untuk memainkan daging tersebut, sementara jari manisku kugunakan untuk mengorek liang sanggamanya. “Maksudnya kamu perkosa dia ya? Tari kelihatan kaget.“Eh? Pokoknya kita masuk dulu deh…” Lia menyambut kami berdua. Tp di ranjang jelas ada masalah. Kucium rambutnya. Rina bukannya tidak tahu. maklum dong, selama ini ditahan terus.” aku membela diri.“Oke deh, kita istirahat sebentar.”Tari kemudian menindih tubuhku. Perhatiannya pada kebutuhanku sehari-hari sangat cukup. Untuk mengistirahatkan si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Lia. Rasanya benar-benar nyaman.Kulihat Tari tersenyum kepadaku. Dan ketika aku masuk, si “ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Tari dan Lia tidak memakai pakaian sama sekali. Jelas saja aku selingkuh! Rasanya ingin kupaksa saja Rina untuk melayaniku. Tari melingkarkan tangannya memeluk tubuhku. Payudaranya menekan dadaku, begitu kenyal rasanya. Sembarangan kamu. Ukurannya lumayan juga. ke.. Dia suka selingkuh juga sih! Aku juga emang lagi butuh sih. Dia membungkuk, sehingga kedua payudaranya menggantung bebas di depan wajahku.“Sand, perah susu aku
