Tiba-tiba saja Gita menarik kaosnya ke atas, dan langsung melemparkan ke atas tempat tidur. Bokep “Hhmmhh…, uugghh…, sstt”, cuma itu yang dia katakan.Ciumanku sudah ‘bosan’ di leher. Sekarang posisinya seperti mau merangkak. “Lho emang kamu pernah liat punyaku?”, tanya dia. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana. Dengan ragu-ragu kuarahkan mobilku masuk ke halaman losmen tersebut. Tiba-tiba ia berkata, “Aku nggak akan lepas ini, jika kamu nggak buka pakaianmu semuanya”
Aku ragu-ragu…, tetapi nafasku sudah tidak bisa diatur lagi…, aku buka kaosku…, aku buka jeansku…, lalu aku berhenti, tinggal celana dalam yang aku kenakan…, gantian aku yang menantang, “Aku nggak akan buka ini, jika kamu nggak lepas itu sekarang”
Gita diam sejenak lalu dia turunkan perlahan tangan kirinya dan akhirnya terlihat jelas buah dadanya yang kuning langsat dan benar-benar menantang. Terus dia berkata, “Kamu angkat tas-tas kita, aku yang check in…, OK?”. “Kalo gitu bukti’in!”, kata Gita. Kepalaku mulai turun lagi tetapi tiba-tiba ia berteriak kecil, “Wan…, Iwan…, uugghh…, sekarang ajjaah…, masuk’iin…, nggak usah pake mulut lagi…, masukin sekaraanng…, plizz…”.Aku langsung di dorongnya. Lalu dia terdiam sambil menatapku yang juga terdiam, walaupun sebenarnya aku sedang terpana. Akupun tidak mau kalah, kutarik perlahan-lahan celana dalamnya sedikit demi sedikit,ternyata Gita sudah tidak sabar lalu dia tarik sendiri celana dalamnya dan melemparnya ke belakang, belum sempat celana dalamnya menyentuh lantai bibirnya sudah