Jelas saja aku selingkuh! Rasanya ingin kupaksa saja Naya untuk melayaniku. Play bokep Naya mendekatkan wajahnya ke wajahku. Fita duduk bersimpuh di ranjang.“Ayo berbaring disini, Mas Ivan.”Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Fita. Tapi melihat wajahnya yang sedang pulas, aku jadi tidak tega. Loe bayangin aja, gue selalu nafsu kalo ngeliat dia. Oke, nanti sore kita ketemulagi di sini ya? Joe udah dua minggu pergi. maklum dong, selama ini ditahan terus.” aku membela diri.“Oke deh, kita istirahat sebentar.”Ami lalu menindih tubuhku. Ohh.., kurasakan pijatan daging lembut itu pada kemaluanku. Woow.. Aduh.., kelihatannya dia marah.“Sorry! Kan nafsu gue numpuk? Tapi dia hampir nggak pernah ngerespon. Lembut..”Fita meraih dan membimbing kedua tanganku dengan tangannya untuk mengenggam payudaranya. Naya ngantuk niih..”Kalau sudah begitu, percuma saja. Nggak tau baliknya kapan.” Ami menjelaskan.“Nggak masalah kok. Loe jangan macem-macem ya Van!” kecam Ami. Ketika aku menanyakan tentang Joe (suami Ami, sahabatku semasa kuliah), Ami bilang bahwa Joe sedang pergi ke Surabaya sekitar duaminggu yang lalu untuk suatu keperluan.“Paling juga disana dia main cewek!” begitu komentar Ami. Beberapa saat kemudian aku merasa mulai mendekati puncak kepuasan.“Fit.. Gue juga emang lagi butuh sih. burungku semakin mengeras. Desahan Ami semakin terdengar jelas.Kemaluannya terasa begitu basah. Kan nafsu gue numpuk? Kupikir sayang kalau tidak dimanfaatkan, maka kuraih saja kedua danging kenyal tersebut dan langsung kuremas-remas sepuasnya.
