Aku kembali masuk ke bak mandi yang di situ masih ada Ninik. Play bokep “Eh mau ke Bojonegoro, mbak mau kemana, “ tanyaku kembali. “Rumah orang tuanya di Rembang ya,” tanyaku lebih lanjut. Sayangnya memeknya terlalu banjir sehingga kurang mencengkeram. Aku mentas dari bak mandi. Ninikpun menjerit, rupanya dia juga sampai kepada puncak tertingginya. Sambil melirik aku amati dadanya, sepertinya daging atau lemak di buah dadanya meluap dari BH. “Seru banget mainnya, dan berisik,” kata Rianti yang duduk bersila dengan tubuh telanjang menonton pertempuranku. Gerakan jadi tidak leluasa lagi sehingga aku menyarankan Rianti keluar dari bak mandi dan meneruskan di luar. Sepanjang siang aku hanya jalan keluar bersama mereka makan di bawah. Dari gayanya sepertinya Rianti agak gampang di goyang. Aku menggamit Rianti dan membangunkan Ninik. Kubiarkan Ninik beroperasi sendiri, sementara Rianti masih ngorok disebelahku. Rianti langsung jatuh berbaring di sampingku. Pada suasana seperti itu, aku tidak memikirkan risiko hamil dan sebagainya, yang penting rasanya nikmat. Namun rianti tidak putus asa, dia mencoba terus sampai akhirnya terbenam juga seluruh batangku di dalam memeknya. Tampaknya dia bepergian dengan seorang gadis kecil yang duduk di seberangnya., “Anaknyakah ?” batinku. Rianti sudah mengorok tidur di sisi kiri, aku memilih posisi ditengah dan Ninik di sisi kananku. Rianti tanpa ragu langsung melangkah masuk ke dalam bath tub. Aku memilih hotel Ciputra di Simpang lima Semarang.
