“Kenapa, Jen?”
“Maaf ya, semalam aku kurang ajar sama kamu.” sambungnya, “Maaf juga soalnya aku biarin temanku tadi masuk.”
“Nggak apa-apa Jen.” jawab saya berusaha maklum, “Semalam itu.. Saya tidak tahu. Playbokep Tiba-tiba ia mencolek bahu saya, “Hi Ivon, lupa sama saya ya?” sapanya dengan bahasa Indonesia. Ivon sekarang sudah dewasa! Bibirnya lalu melepaskan bibir saya dan beranjak menuruni rahang dan leher saya. Namun Jenny segera menangkap puting susu saya dengan mulutnya. Saya agak malu, karena paha dan kakinya jelas-jelas lebih panjang dan lebih indah. Saya bangkit duduk, dan cepat-cepat menarik selimut untuk menutupi badan telanjang saya. Ohh..”Jenny seperti tidak perduli, ia terus saja membuat kedua puting ini merasakan rangsangan luar biasa. Diam-diam, saya bersyukur dapat berkenalan dengan seorang ‘putri mafia’ (nama ejekan saya untuknya) seperti dia ini. Ia melihatku makan dengan tatapan bahagia. Oi, buka mata kamu, Von..!” ujar Jenny sambil masih memilin-milin puting saya. Badan terasa segar dan nyaman, meski kedua kaki saya terasa agak pegal. Aduhh.. “Tapi aku juga ngerti, kamu nggak mungkin bisa hidup bareng aku.” lanjutnya lagi. enaknyaa.. Kaosnya oblongnya agak tersingkap ke atas, membuat perutnya yang indah mengintip nakal.
